Rabu, 19 Januari 2011

Ketika cinta tumbuh dan bersemi

Ketika cinta tumbuh dan bersemi , suasana terasa indah selalu menyenangkan hati”, makan tak enak tidurpun tak nyenyak karena ingin selalu bersama dengan si pujaan hati.”
Ungkapan di atas merupakan salah satu contoh singkat kata-kata yang sering terdengar ditelinga kita, sebagai ungkapan rasa meyayangi dan mencintai sesuatu.

Di dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa ketika seorang bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara kaum keluargamu, harta yang kamu usahakan, perniagaan kamu khawatirkan kerugiannya, rumah-rumah tempat tinggal yang kau tempati lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya serta jihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Alllah mendatangkan keputusanNya dan demi Allah, Allah tidak akan memberi petunjuk orang-orang pasik.

Sebagaimana Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 24:

Artinya: Katakanlah ketika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudaamu, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu sukai dan cintai daripada Allah dan RasulNya dan dari jihad maka tunggulah sampai Allah mendatangkan kepuusannya dan Alllah tidak akan memberikan tunjukkan bagi orang fasik.

Dengan melihat konteks ayat diatas sesungguhnya cinta kepada Allah dan rasulnya lah yang harus mendapatkan prioritas yang lebih dibandingakn dengan cinta-cinta lainnya, paling tidak ada tiga ciri yang orang yang mencintai Allah dan rasullahnya yang melebihi cintanya kepada yang lain, antara lain:

1. Selalu ingat dan tidak lupa dengan yang dicintainya.
Sebagaiman firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah dengan menyebut nama Allah ziki yang sebanyak-anyaknya, dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.(Al-Ahzab:41-42)



2. Selalu rindu kepada Allah dan Rasulnya

Allah berfirman”
“sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus….’ (Al-Isra’:9)

3. Rela berkoran untuk yang dicintainya.

Allah berfiman:
“Hai orang-orang yang beriman, sudahkah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Yaitu kum yang beriman kepada Allah dan asulnya dan bejiad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya”. (Ash-sahaff:10-11)

4. Selau menyesuaikan dengan dengan kehendak orang yang dicintainya.

Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jawaban orang-orng mukmin, bila mereka dipanggil Allah dan asulnya agar Rasul menghukum diantara meeka ialah dengan ucapan”kami mendengar dan kami taat” dan mereka itulah orang-orang yang beruntung(An-Nur:51).

5. Adanya perasaan cemburu sehingga bila yang dicintai diganggu maka akan siap melakukan pembelaan.
Allah befirman:
“katakanlah jika kamu benar-bena mencintai Allah, Ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dn mengampuni dosa-dosamu, Allah maha pengampun lagi maha penyanyang.”(ali Imran:31)

Akhirnya menjadi penjelasan bagi kita bahwa asal cinta memang Allah yang tanamkan ke dalam hati manusia, kecintaan kita pada apapun dan kepada siapapun juga tidak dilarang selama dalam kerangka yang benar. Itupun tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah swt dan rasul_Nya, serta berjuang di Jalan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar